Monday 10 March 2014

Sailing Route SSEAYP 2014 Batch #41st

Berita terbaru dari Ship for Southeast Asian and Japan Youth Program 2014. Sailing route is already available.

Rute negara yang akan dikunjungi adalah Jepang, Brunei, Kamboja, Myanmar, dan Indonesia.


Tahun ini menjadi bersejarah karena untuk pertama kalinya kapal Nippon Maru akan merapat ke Kamboja!


Jadilah bagian dari sejarah pertukaran pemuda tertua di Indonesia.


Friday 7 March 2014

F.A.Q.

1. Apa itu PPAN?

PPAN adalah program Pertukaran Pemuda Antar Negara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI dengan pemerintah di negara tujuan. Program ini sudah berlangsung selama +/- 40 tahun dan sudah melahirkan banyak alumni, di antaranya adalah Azyumardi Azra (mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/cendekiawan muslim), Barnabas Suebu (Gubernur Papua dan mantan Duta Besar RI untuk Meksiko), Fasli Jalal (Wakil Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI), A. Fuadi (penulis novel Negeri 5 Menara), dan Andrie Djarot (host Redaksi Pagi Trans 7).

2. Bagaimana saya bisa mendaftar program PPAN?

Seleksi program PPAN dilaksanakan setahun sekali oleh masing-masing provinsi. Seleksi provinsi Jambi biasanya dilaksanakan pada pertengahan bulan April. Keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada halaman lain situs ini.

3. Apakah saya harus terdaftar sebagai penduduk provinsi Jambi?


Ya. Untuk dapat mengikuti seleksi di tingkat Jambi, kamu harus tercatat sebagai penduduk Jambi yang dibuktikan dengan KTP.

4. Saya bukan penduduk Jambih tetapi ingin mengikuti program ini, bagaimana caranya?

Silakan menghubungi Dinas Pemuda & Olahraga tingkat provinsi di wilayah Anda.

5. Apa saja yang termasuk dalam program PPAN?

Sejauh ini, ada enam program pertukaran yang tergabung dalam PPAN:
  • Indonesia-Canada Youth Exchange Program (ICYEP) dengan tema community development, Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) dengan tema professionalism, 
  • Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP) dengan tema entrepreneurship,
  • Indonesia-Korea Youth Exchange Program (IKYEP)  dengan tema cross-cultural understanding, 
  • China-Indonesia Youth Exchange Program (ChIYEP) dengan tema youth empowerment, dan 
  • Ship for Southeast Asian Youth Program (SSEAYP) dengan tema leadership.

6. Kapan program ini dilaksanakan?
Setiap program memiliki durasi yang berbeda-beda.
  • ICYEP dilaksanakan selama 7 bulan dari September-Maret. 
  • AIYEP berlangsung selama 4 bulan dari Oktober-Januari. 
  • SSEAYP berlangsung selama 53 hari dari Oktober-Desember. 
  • IMYEP berlangsung selama sepuluh hari di bulan Juni. 
  • IKYEP berlangsung selama sepuluh hari di bulan November, dan 
  • ChIYEP berlangsung selama sepuluh hari di bulan Desember.

7. Bagaimana dengan biaya yang dikeluarkan selama program?

Pemerintah Indonesia menanggung semua biaya dasar selama program seperti tiket perjalanan, akomodasi, dan biaya program. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga akan memberikan uang saku bagi peserta. Namun, untuk hal-hal yang bersifat pribadi seperti pembuatan paspor dan souvenir bagi keluarga angkat akan ditanggung oleh peserta.

8. Apa yang dimaksud kuota program?

Kuota program merupakan ketentuan peserta PPAN yang mewakili suatu provinsi. Kuota program (baik itu jumlah peserta, jenis kelamin, atau program yang diikuti) ditentukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI. Jumlah peserta dalam setiap program tidak mewakili semua 33 provinsi, sehingga jumlah kuota setiap tahunnya dapat berubah sesuai kebijakan Kemenpora.

9. Saya sudah lulus kuliah. Apakah saya masih bisa mengikuti program ini?


Pada dasarnya, program ini adalah pertukaran pemuda, bukan pertukaran pelajar. Sehingga selama anda masih memenuhi usia yang disyaratkan program, anda masih bisa mengikuti program ini.

10.  Saya tidak menguasai kesenian dan kebudayaan Jambi, apakah saya masih bisa mengikuti program ini?

Kandidat yang terpilih diharapkan mampu merepresentasikan profil Jambi di tingkat nasional dan internasional. Keterampilan yang dikuasai tidak harus menyanyi dan menari, namun bisa juga keterampilan seperti fotografi, desain grafis, public speaking, maupun keterampilan lain. Selain itu, aktivitas dan portofolio Anda akan menjadi bahan pertimbangan mengenai kesesuaian dengan program.

Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) 2014 Provinsi Jambi

Indonesia memanggil pemuda-pemudi terbaik provinsi Jambi.
Seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara 2014 (PPAN 2014) akan dilaksanakan 17-20 April 2014.

Siapkan diri untuk menjadi DUTA INDONESIA di Jepang&ASEAN, Kanada, Korea, dan Malaysia.

Be The Ambassador of Goodwill.

Quota Provinsi Jambi untuk PPAN 2014 adalah 5 orang (2 laki-laki dan 3 perempuan) dengan rincian program sebagai berikut:

KANADA : 1 LAKI-LAKI dan 1 PEREMPUAN usia 20-24 tahun
KOREA : 1 LAKI_LAKI usia 18-24 tahun
MALAYSIA : 1 PEREMPUAN usia 23-27 tahun
JEPANG-ASEAN : 1 PEREMPUAN usia 20-30 tahun

Secara umum persyaratan untuk mengikuti seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) 2014 dari Provinsi Jambi adalah sebagai berikut :

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. WNI dan memiliki KTP Jambi
3. Sehat Jasmani dan Rohani
4. Berpendidikan minimal SMA
5. Belum menikah
6. Mempunyai wawasan kebangsaan dan cinta tanah air
7. Mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik (jika terpilih menjadi perwakilan provinsi Jambi harus bisa memiliki nilai TOEFL minimal 500)
8. Belum pernah terpilih untuk kegiatan PPAN tahun-tahun sebelumnya
9. SKCK dari kepolisian setempat

Untuk pendaftaran silakan hubungi Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi.

Follow : @PCMIJambi, atau
like fanpage PCMI Jambi for more information about the selection.

Wednesday 5 March 2014

The Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP)

Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Malaysia (PPIM) atau juga sering disebut sebagai Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP) merupakan salah satu implementasi dari Memorandum of Understanding antara pemerintah Indonesia dan Kementrian Belia dan Sukan Malaysia. Kesepakatan tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para pemuda untuk saling belajar pengalaman dari kedua negara khususnya dan dunia internasional umumnya.

Bentuk program ini adalah kegiatan bersama pemuda Indonesia dan Malaysia yang dilaksanakan selama dua minggu di kedua negara. Program yang dilaksanakan antara lain Courtesy Call, Institutional Visits, Training of Trainers (TOT) dan Homestay. Tema-tema yang diangkat melalui kegiatan ini adalah kewirausahaan, kepemudaan, dan sosial budaya.

The Indonesia – Korea Youth Exchange Program (IKYEP)

Indonesia – Korea Youth Exchange Program (IKYEP) atau Pertukaran Pemuda Indonesia – Korea (PPIKor) adalah program pertukaran pemuda yang difasilitasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dengan Ministry of Gender Equality and Family Republic of Korea (Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Republik Korea).

Memorandum of Understanding (MoU) di antara dua kementerian ditandatangani pada tahun 2009. Di mana pada tahun 2010, diselenggarakan untuk pertama kalinya pertukaran pemuda di antara kedua negara.

Di Indonesia, kegiatan pertukaran pemuda ini dikoordinasikan dan dilaksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia. Sedangkan di Korea, kegiatan pertukaran pemuda ini dilaksanakan oleh Korea Youth Exchange Center.

Pada November 2010, Indonesia mengirimkan 10 duta muda Indonesia. Perwakilan Indonesia ini terdiri dari lima orang pemuda dan lima orang pemudi yang berasal dari delapan provinsi di Indonesia yaitu Provinsi Jawa Barat, Provinsi Riau, Provinsi Lampung, Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi DI Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Bali.

Kegiatan PPIKor ini berlangsung dalam dua fase. Pertama adalah fase Korea. Kedua adalah fase Indonesia. Masing-masing fase berdurasi sepuluh hari. adapun yang menjadi kegiatan utamanya ialah, Courtesy Call, Kunjungan dan diskusi ke tempat-tempat kegiatan kepemudaan baik di Indonesia maupun di Korea, Homestay, dan Cultural Performance.

IKYEP berlangsung sekitar bulan November.

The Indonesia-Canada Youth Exchange Program (ICYEP)

 What is implied in ICYEP?
ICYEP stands for Indonesia Canada Youth Exchange Program. This program is coordinated by the Ministry of Youth and Sport (Menpora) and Canada World Youth using the concept of learning through experiences. The participants could find vast learning space in the community, either during in Canada or Indonesia. The participants join the program for approximately 8 months comprising two phases based on the program sites, which are Indonesia and Canada.



Who can be the participants?
All Indonesian citizens who qualify and pass the selection process coordinated by the Ministry of Youth and Sport could participate in this program. The whole participants consist of participating youths, project supervisor, and foster families.

Where does the fund come from?
The fund is budgeted from the development account of both countries through Canada World Youth and Ministry of Youth and Sport of Indonesia.

What are the activities during the program?
Each year, the activities during the program are scheduled based on the work plan approved by both countries. Generally, the activities comprise of social work, community development in mostly rural areas, and “on hand” experience giving activities in cross cultural understanding.

Who are involved in the program?
The participating youths, foster families, and project supervisor. The participating youths are Indonesian youths aged between 19-23 years old who have beforehand qualified the forthright selection process in provincial level. The foster families are the families where the participants stay during the program, either in Indonesia or Canada. During the entire program and home stay, each participant will be coupled with a male or female counterpart from the Canadian side. Project supervisor is a program alumna who has qualified the requirement and passed through the selection process as well.

What are the main activities?
Consist of Work Placement and Educational Activity Day. The Work Placement is where we learn professionalism and supervised by a stakeholder in the workplace. Each participant must work in at least one workplace which basically owns the same principle either in Indonesia or Canada which is to learn how a social effort can be bear in its truthful meaning using modern management principles. Educational Activity Day or Village Day is a day in each week during the program where a series of activities and creativities yet packed with logics is held by and for the participants.

What are the advantages obtained by joining the program?
To participate the program is to gain an experience of a lifetime which is meaningful, resourceful, and useful lessons for as long as you live. Within seven months on the program alone, it can much reflect years of learning process on the school benches and yet enriched with dynamic activities and rational thought and sensations. Through the experiences of interacting with different situations and human characters, the participants could avoid themselves from arrogance, antipathy, and misjudgment to the kin as well as to reach back to their roots and cultures they belong. The participants will be able to open and clear their minds as a basic requirement for intellectual and courteous personality. The participants are therefore expected to be the world citizens who continuously contribute to the community with all their strength wherever they are.

The China-Indonesia Youth Exchange Program (ChIYEP)

China-Indonesia Youth Exchange Program (ChIYEP) merupakan salah satu program baru Pertukaran Pemuda Antar Negara yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Tahun 2011 menandai dilaksanakannya program ini untuk pertama kali.


Selama sepuluh hari di China, peserta belajar mengenai pembangunan dan pemberdayaan pemuda di China. Selain kunjungan kenegaraan ke KBRI Beijing dan All-China Youth Federation, peserta juga berkesempatan mengunjungi Bao Shu Tang Sci-Tech Pharmaceutical Company, Summer Palace, Silk Market,  Forbidden City, dan Tiananmen Square.

The Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP)

The Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) was established in 1981.

It operates under an agreement between the Australian and Indonesian Governments and aims to provide wider opportunities for young people of Indonesia and Australia to appreciate the culture, development and way of life of each other’s country.

In Australia it is funded and managed by the Australia-Indonesia Institute in the Department of Foreign Affairs and Trade; in Indonesia it is managed by the Ministry of Youth Affairs and Sport. The program is supported by the Cultural Office of the Australian Embassy in Jakarta.

It rotates between the States/Territories of Australia and the different Provinces of Indonesia each year.

The Australian participants, nine men and nine women aged 21-25 years, are chosen from applicants across Australia who are undertaking tertiary studies, or are employed, in areas of relevance to the bilateral relationship. An Indonesian counterpart group of 18 young people is drawn from throughout Indonesia .

The Indonesians visit Australia for two months to participate in home-stays, work experience placements, as well as cultural and social activities in the community. The Australian group then joins the Indonesian participants in a similarly structured two-month return visit to Indonesia .

The program has two main phases in each country: a capital city location, followed by a rural/regional stay. A counterpart system is established between the two groups for the Indonesian stage, in which each Australian is matched with a member of the Indonesian group.

The participants have the potential to be future leaders, and AIYEP is lauded for making a significant and lasting contribution to the betterment of relations between Australia and Indonesia. The program’s 25th anniversary was celebrated in February 2007.

The Ship for Southeast Asian Youth Program (SSEAYP)



The Ship for Southeast Asian Youth Program (SSEAYP) is an annual diplomatic and cultural exchange program sponsored by the Cabinet Office of Japan in cooperation with the member-countries of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

The program brings together more than 300 youth from ASEAN countries and Japan, providing them with the unique opportunity to live together on board the Japanese cruise ship “MS Nippon Maru” for over 50 days.

 

SSEAYP started in January 1974 by virtue of a Memorandum of Agreement signed by Japan and the five ASEAN countries, namely, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore and Thailand. Brunei Darussalam joined in 1985. Vietnam participated in the program in 1996, while Laos and Myanmar participated in 1998, and Cambodia in 2000.


The aim of SSEAYP is to foster friendship, and to promote goodwill and greater understanding among young people from Japan and ASEAN countries. It also seeks to broaden their international outlook.
 

A series of activities are lined up for the selected participants. The program during the voyage includes discussions on relevant social and youth issues, cultural introductions, sports, recreation and club activities. While activities at each country port-of-call include interaction with the local youth, courtesy calls on dignitaries and institutional visits, as well as community service and a homestay experience.







About Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI)


Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) adalah sebuah organisasi independen yang didirikan oleh beberapa alumni pertukaran pemuda antar negara di Indonesia di tahun 1977. Di tingkat nasional, PCMI dikordinasi oleh sebuah panitia pusat yang berkedudukan di Jakarta. Sementara di tingkat provinsi, kegiatan PCMI dilaksanakan oleh pengurus daerah masing-masing. Alumni program pertukaran pemuda memiliki berbagai pengalaman berharga yang mereka peroleh selama mengikuti program. Paparan di tingkat internasional juga merupakan salah satu kelebihan yang didapat dari keikutsertaan pada program ini. Pada gilirannya, segala pengalaman dan pengetahuan yang telah didapat tersebut akan disebarluaskan lebih lanjut kepada masyarakat sebagai salah satu tujuan inti dari sebuah program pertukaran. Jadi, tidak hanya peserta program yang mendapatkan benefit, namun juga masyarakat luas sebagai pemangku kepentingan utama dalam hal ini ikut merasakan benefit tersebut.

Untuk informasi tentang PCMI, silakan kontak:
Facebook PCMI Jambi : PCMI Jambi Fans Page

Twitter PCMI Jambi : @PCMIJambi