Thursday 7 May 2015

PPAN 2014 Stories Part 1 ( ASEAN Student Visit India 2014 )



         Once In a Life time Moment,  ASEAN STUDENTS VISIT INDIA 2014.
By : amrina

Mendengar kata India, mungkin sebagian besar orang akan langsung berkata Kuch – kuch hota hai, kabhi kushi kabhi gham atau langsung bertanya Musje dosti karoge ?. Walaupun sebenarnya mereka tidak tau pasti apa arti kata – kata itu. Ya, India memang identik dengan film romantis bollywoodnya. Hampir semua orang di Indonesia pasti kenal dengan tokoh Rahul dan Anjali dalam film fenomenal bollywood Kuch Kuch Hotahai beberapa tahun silam. Begitu juga saya, hal pertama yg ada di benak saya ketika mendapat kabar terpilih menjadi delegasi Provinsi Jambi, Indonesia untuk mengunjungi India adalah wajah tampan Hkritik Rosan , ya saya yang dulunya sempat di juluki " Kajol " oleh guru dan teman - teman saya karena wajah saya yang katanya mirip dengan orang India, adalah salah satu korban film – film india yang akhirnya menjadi maniak Bollywood.  

11 hari di India mengubah paradigma saya mengenai  India. Ternyata India adalah suatu negara yang memiliki nilai dan rangkaian cerita yang lebih dari sekedar film – film bollywood saja. ASEAN STUDENTS VISIT INDIA ( ASVI ) 2014 adalah salah satu program pertukaran pemuda antar negara yang  diselenggarakan oleh Confederation of Indian Industry (CII) Kementrian Perindustrian Pemerintah India. Program ini melibatkan negara – negara ASEAN termasuk Indonesia, Malaysia, Cambodia dan Lao PDR yang tergabung dalam group pertama. Program ini pada dasarnya berfokus pada pengenalan industri,  institusi,  kebudayaan dan sedikit wawasan politik India. 

Program yang berlangsung pada tanggal 31 Agustus  9 September 2014 lalu ini dimulai dengan penerbangan menuju kota IT,  kota Bangalore, India. Kota ini dikenal sebagai kota IT karena perusahaan IT raksasa berada di kota ini. Kami berkesempatan untuk mengunjungi INFOSYS, salah satu perusahaan yang memegang kendali dalam kemajuan teknologi di India digerakan oleh ribuan anak-anak muda yang ahli dalam bidang IT, sehingga kampus dan kantor INFOSYS di Bengaluru sering disebut sebagai the silicon valley of India. Bahkan salah satu CEO Muda INFOSYS dalam presentasinya berani mengatakan bahwa INFOSYS merupakan perusahaan IT terbesar Kedua di Dunia di bawah naungan Bill Gates. Selain memproduksi software-software IT, INFOSYS pun bergerak dalam berbagai bidang, seperti Transfortasi, Pendidikan, Kesehatan. Electricity, dll. Dengan moto “Powered by Intelect and driven with Value”, lingkungan perusahaan yang sangat kondusif, dan anak-anak muda pekerja keras yang ahli IT, maka wajar apabila keuntungan INFOSYS bisa mencapai lebih dari 3 Milyar Dolar US per tahun. Sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya, INFOSYS pun memberikan CSR melalui pelayanan Kesehatan Gratis dan Beasiswa Pendidikan. Dan INFOSIS pun selalu mengusung isu-isu lingkungan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap keberlanjutan kehidupan. 

Selain IT, India juga merupakan gudang industri raksasa seperti BOSCH Company. BOSCH sebagai salah satu perusahaan tertua di India yang sudah berusia 128 tahun didirikan oleh Robert Bosch tahun 1886 dengan moto “BOSH is  Global”, BOSCH terus mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga hampir dipastikan seluruh kebutuhan Spare Part kendaraan di India disupply oleh perusahaan BOSCH. Selain BOSCH Company peserta ASVI 2014 juga berkesempatan mengunjungi perusahaan – perusahaan raksasa lainnya seperti TVS motor, Prasad Group of Company yang berlokasi di kota Ahmedabad Ibu Kota dari Negara Bagian Gujarat India. Tata Services Counsalting (TSC), Harsha Engginering dan Muruti Suzuki yang berlokasi di kota New Delhi. Selain itu peserta ASVI juga berkesempatan untuk ber interaksi dengan  young CEO Confederation of Indian Industry (CII). CEO – CEO muda CII ini  menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang pengusaha sukses haruslah dimulai dari bawah, bottom up, harus bekerja keras dan harus memiliki keberanian di dalam mengambil keputusan. 

India tidak hanya memiliki industri – industri raksasa, namun India juga memiliki kampus – kampus terbaik yang menghasilkan mahasiswa – mahasiswa terbaik. Peserta ASVI berkesempatan mengunjungi beberapa kampus terbaik India salah satunya adalah Indian Institute of Management (IIM), kampus ini telah berhasil menghasilkan CEO – CEO ternama di Dunia. IIM merupakan kampus yang menempati urutan teratas dalam disiplin ilmu manajemen di India. Kampus IMM merupakan kampus yang dijadikan tempat pengambilan gambar film 3 Idiots yang merupakan salah satu film bollywood yang fenomenal. Peserta ASVI berkempatan berkeliling dan berdialog dengan dosen – dosen yang ada di IIM dan pimpinan Organisasi Mahasiswa IIM. Saat menunjungi perpustakaan, peserta ASVI takjub dengan banyaknya publikasi buku karya tangan dari Dosen dan Alumni IIM. Peserta ASVI  mengunjungi beberapa kampus terbaik lainya seperti Pandit Deendayal Petroleum University (PDPU) Indian Institute of Management (IIM) Ahmedabad dan kampus yang masuk dalam Top 10 kampus bergengsi di ASIA yaitu Indian Institute of Technology (IIT) di New Delhi. 

Peserta ASVI juga berkesempatan menyambangi Kedutaan Besar Indonesia di New Delhi. Kami disambut hangat oleh Dubes Indonesia untuk India, Rijali Wilmar Kusuma. Sedikit pandangan beliau mengenai pendidikan di India adalah bahwa India sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat, terutama dalam pendidikan, Apabila anak-anak Senior High School India ditanya ingin ke mana melanjutkan sekolah, maka mereka akan menjawab ke IIT atau kampus-kampus top lainnya di India. Lalu apabila pertanyaan dilanjutkan, seandainya tidak diterima di IIT kemana akan melanjutkan? Mereka akan menjawab ke Harvard atau Cambridge. Mereka percaya dengan kualitas pendidikan di dalam Negeri. Kemajuan pendidikan di India tidak terlepas dari kebijakan pemerintahanya yang sangat mendukung dunia pendidikan, dimana pemerintah memanggil orang-orang top India yang mengenyam pendidikan Eropa dan bekerja di Eropa, orang-orang top itu disuruh kembali ke India untuk mengajar dan dibayar sesuai dengan harga saat mereka bekerja di perusahaan-perusahaan top Dunia. 
Beralih dari industri raksasa dan kampus ternama, India juga memiliki NGO raksasa, Blind Peoples’s Association (BPA), NGO terbesar di dunia yang bergerak dalam penyediaan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas. Sumber pendanaan BPA berasal dari Pemerintah India, CSR dan Sumbangan Masyarakat. BPA membangun beberapa kampus di beberapa Negara Bagian di India dan digerakan oleh orang-orang yang peduli terhadap Disabilitas. Dari kampus-kampus BPA itulah lahir disabiltas-disabilitas tangguh yang memiliki keterampilan untuk bisa mendapatkan kehidupan seperti manusia-manusia yang lainnya, bahkan beberapa di antaranya mendapatkan prestasi yang sangat membanggakan bagi negara India, seperti berhasil mendapatkan mendali Emas dalam Olympiade dan mendapatkan prestasi-prestasi membanggakan lainnya dalam perlombaan disabilitas tingkat dunia.
Program ASVI 2014 juga memberikan kesempatan kepada 100 peserta dari 4 negara, untuk merasakan atmosfere India dengan mengunjungi tempat – tempat yang menjadi representative India. Kami mengunjungi salah satu pasar tradisional yang menyediakan souvenir khas india yaitu pasar Dilli Haat dan beberapa situs bernilai sejarah seperti ISKCON temple Bengalore dan Museum Mahatma Ghandi di Ahmadebad serta tempat paling penomenal di India yang merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia apalagi kalau bukan Taj Mahal yang terletak di Kota Agra New Delhi.
Masyarakat India adalah masyarakat yang sangat menjunjung tinggi kebudayaan mereka, hal ini dapat dilihat dari cara khas berpakaian masyarakat India, yaitu menggunakan sari atau baju kurung india lengkap dengan selendang dan gaya rambut yang khas. Selain itu masyarakat India juga masih menjunjung tinggi tradisi dan nilai – nilai budaya dan sejarah mereka. Kami sempat menyaksikan sekilas perayaan diwali yang ternyata memang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat India seperti di film – film. Selain itu peraturan yang mewajibkan pengunjung melepas sepatu dan mengenakan foot cover saat masuk kedalam ISKCON temple dan Great Taj Mahal memperlihatkan bahwa masyarakat dan pemerintah India sangat menghargai tempat – tempat bersejarah tersebut.
11 hari berkeliling India, bertemu dengan delegasi terbaik 4 negara ASEAN,  berkesempatan terbang 2 kali dengan penerbangan lokal Indigo airline dan menginjakan kaki di 3 kota, Bengalore, Ahmadebad, dan New Delhi lengkap dengan makanan India yang enak tapi sedikit asing serta merasakan kemewahan dan kenyamanan  JW Marriot di 3 kota di India membuat kami para peserta ASVI 2014 merasa benar – benar bersyukur kepada tuhan atas kesempatan berharga once in a life time moment yang tidak akan bisa di gantikan oleh apapun.
11 hari di negara sharuk khan bersama keluarga besar ASVI 2014 dari 4 negara mengubah paradigma saya mengenai India, Indonesia dan Jambi . Untuk pertama kalinya saya bangga menjadi orang Indonesia karena ternyata 24 delegasi Indonesia adalah delegasi - delegasi terbaik, hal ini dapat dilihat dari keaktifan dan keingin tahuan delegasi Indonesia untuk terus bersuara baik mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan maupun mengemukan pendapat di dalam forum dan saya menjadi bagian dari mereka. Untuk pertama kalinya saya merasa bangga menjadi mahasiswa Universitas Jambi, menjadi warga provinsi Jambi, dan menjadi Warga Indonesia karena saya ada disana di forum yang berisikan 100 orang terbaik dari 4 negara. Ada sensasi bangga luar biasa ketika saya bisa berbicara dan berkata “ Hello everyone, I’m Amrina, From Jambi University, Indonesia “ di tengah para delegasi terbaik ASEAN lengkap dengan pertinggi CII dan pemerintahan India dan Jambi ada diantara mereka.
Akhir cerita, 11 hari yang singkat terasa benar – benar singkat ketika ternyata 11 hari berlalu dan kami harus kembali pulang kenegara masing – masing. 11 hari luar biasa dengan sejuta cerita, 11 hari dengan makanan serba kari yang terkadang horor membuat kami rindu nasi padang. 11 hari luar biasa dengan sejuta kehangatan keluarga baru, 11 hari luar biasa yang harus berakhir ketika kami benar – benar jatuh cinta dengan India dan kami harus pulang. Well, it’s really  hard for leaving India.
Tapi kami kembali, kembali ke Indonesia kembali ke daerah masing – masing, menjadi orang yang berbeda. Kami kembali membawa sejuta pelajaran, sejuta inspirasi, dan sebuah rencana. Rencana untuk berkonstribusi aktif  menjadi agent perubahan, menjadi penggerak dalam berbagai hal – hal positif di setiap daerah dan menjadi kan Indonesia menjadi negara yang lebih baik kedepannya. Salam ASVI 2014, Pemuda Jaya !!!

















0 comments:

Post a Comment